Apa
itu Vetiver?
“Vetiver, yang di Indonesia dikenal sebagai akar wangi
(Vetiveria zizanioides) atau usar (Vetiver nigritana), adalah sejenis
rumput-rumputan berukuran besar yang memiliki banyak keistimewaan. Di Indonesia
rumput ajaib ini baru dimanfaatkan sebagai penghasil minyak atsiri melalui
ekstraksi akar wangi, tetapi di mancanegara vetiver banyak dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan ekologis dan fitoremediasi (memperbaiki lingkungan dengan
menggunakan tanaman) lahan dan air seperti rehabilitasi lahan bekas
pertambangan, pencegah erosi lereng, penahan aberasi pantai, stabilisasi
tebing, dan sebagainya melalui teknologi yang disebut Vetiver Grass Technology
(VGT) atau Vetiver System (VS), sebuah teknologi yang sudah dikembangkan selama
lebih dari 200 tahun di India.”
“Vetiver System adalah sebuah teknologi sederhana berbiaya
murah yang memanfaatkan tanaman vetiver hidup untuk konservasi tanah dan air
serta perlindungan lingkungan. VS sangat praktis, tidak mahal, mudah
dipelihara, dan sangat efektif dalam mengontrol erosi dan sedimentasi tanah,
konservasi air, serta stabilisasi dan rehabilitasi lahan. Vetiver juga mudah
dikendalikan karena tidak menghasilkan bunga dan biji yang dapat cepat menyebar
liar seperti alang-alang atau rerumputan lainnya.”
Vetiver
penyerap logam berat
“Vetiver memiliki kemampuan untuk menyerap logam berat
dari dalam tanah melalui akarnya. Bahan-bahan itu kemudian dikonversi dan
diangkut ke seluruh tubuhnya tanpa menyebabkan kerugian pertumbuhan. Itulah
sebabnya vetiver banyak digunakan untuk menyerap logam berat dan bahan-bahan
lain yang merugikan dan terdapat di dalam tanah atau air, termasuk air lindi
dan septic tank.”
Salah satu permasalahan lingkungan sekitar kita
Di perkotaan seperti Denpasar, banyak
kali dan sungai tercemar polusi karena dari rumah-rumah membuang limbahnya ke
sungai, atau melalui selokan dan diteruskan ke sungai. Pencemaran tersebut akan
diteruskan ke laut.
pipa pembuangan
limbah ke sungai
gambar di atas hanya menunjukan
sebagian kecil, kenyataannya masih banyak yang lain.
Sampah juga banyak
dibuang di sungai
Berdasarkan manfaat vetiver yg
telah dijelaskan di atas dan melihat kondisi sungai tersebut, timbul ide untuk
menanami vetiver di pinggiran sungai.
Vetiver yang sudah ditanam.
Paling kanan paling besar, lebih dahulu ditanam. Paling kiri masih kecil, baru
ditanam
MEMPERBANYAK
“Vetiver bisa
tumbuh disegala jenis tanah tanpa terpengaruh kesuburan, pH, keasaman, kadar
garam. daya adaptasi pertumbuhannya yang sangat luas. Tanaman ini dapat tumbuh
baik di lingkungan yang tidak menguntungkan termasuk pada lahan berat yang :
(1) masam, mengandung mangan dan alumunium; (2) bersalinitas tinggi dan
mengandung banyak natrium; (3) mengandung logam berat seperti Ar, Cd, Co, Cr,
Pb, Hg, Ni, Se, dan Zn.”
Kesimpulannya: tanaman
ini mudah ditanam.
Cara memperbanyak
vetiver disini bisa dibilang agak asal-asalan, untungnya berhasil. Mungkin
karena kemampuan hidup vetiver yang tinggi
Vetiver yang sudah
cukup besar dipisahkan anakannya
Ditanam dalam pot
Setelah tumbuh dengan
baik dan sehat baru kemudian ditanam di lokasi penanaman
Rencana kedepan adalah menanam
lebih banyak lagi.
Referensi:
Wijayakusuma, STABILISASI
LAHAN DAN FITOREMEDIASI DENGAN VETIVER SYSTEM,
Green Design Seminar July 26 – 29, 2007. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar